Rabu, 07 Januari 2009

lomba sains

SD DAMAI MENUJU OLIMPIADE SAINS INTERNASIONAL
Oleh Admin

SD DAMAI MENUJU OLIMPIADE SAINS INTERNASIONAL
Oleh: Hildaria Manihuruk*

Sekilas tentang Olimpiade Sains dan IMSO

IMSO (Internasional Mathematic Sains Olympiade) disebut juga jalur B (jalur khusus), sedangkan OSN (Olympiade Sains Nasional) disebut jalur A. Kedua lomba tersebut yang membedakan hanya tingakat tempat, IMSO sampai tingkat Internasional, OSN hanya sampai tingkat Nasional.

Olimpiade Sains nasional untuk tingkat SD/MI pertama kali dilaksanakan pada tahun 2003 (Balikpapan), 2004 (Pekanbaru), 2005 (DKI Jakarta), 2006 (Semarang), dan 2007 (Surabaya).
Olimpiade Sains dan Matematika kian hari kian mendapat tanggapan positip dari kalangan siswa, guru, sekolah, orang tua, dinas pendidikan setempat, sebagai media ajang adu prestasi dan prestise bagi pesertanya, itu terlihat dari setiap diadakannya olimpiade, sekolah yang ada di Nusantara mulai dari pelosok sampai ke ibu kota propinsi berlomba mendaftarkan pesertanya.
Selain itu menurut Eko Budi prasetio; menjadi juara olimpiade Sains SD/MI 2008 mengatakan olimpiade sains juga merupakan salah satu wadah strategis untuk merealisasikan paradigma pendidikan yang mengedepankan peningkatan daya nalar, kreatifitas, dan berpikir kritis. Pelaksanaan olimpiade secara berkelanjutan akan berdampak positif pada proses pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan inovatif. Olimpiade sains tingkat SD/MI merupakan langkah awal bagi siswa berbakat untuk mengikuti Olimpiade di tingkat SMP dan SMA.

Pesimis

Baru-baru ini, siswa SD Damai “Wynne Teresa” kelas V lulus seleksi IMSO tingat Nasional, dan menjadi calon peserta IMSO (tingkat Internasional) bidang Sains. Wynne sudah menjalani masa pembinaan (karantina) selama satu minggu tepatnya mulai 21-27 April 2008 di “Hotel Patra Jasa” Cempaka Timur.
Sebelumnya Wynne sudah lulus test seleksi mulai tingkat kecamatan yang diadakan tanggal 5 Maret 2008 di SDN 05 Srengseng Kembangan Jak-Bar, dilanjutkan tes seleksi tingkat propinsi pada tanggal 15 Maret 2008 di gedung PKG Rawa Bunga Jatinegara Jakarta timur.
Ketika saya mendampingi Wynne dalam setiap test mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat propinsi, perasaan saya agak pesimis untuk bisa lanjut sampai tingkat Nasional, sebab daftar nama sekolah saingan sangat ketat, mereka adalah sekolah yang sudah punya nama seperti : BPK Penabur, Santa Maria, Santa Laurensia, Notre Dame, Sangtimur, dan sekolah unggulan lainnya.

Selama di karantina

Selama satu minggu dikarantina, peserta IMSO dibina dan diseleksi, dimana tim pembina berasal dari unsur universitas yakni; UI, IPB, dan UNJ.
Peserta yang sudah masuk ke tingkat nasional merupakan seleksi dari 33 propinsi di Indonesia dan yang resmi mengajukan diri sebanyak 3300 peserta, dan hasil seleksinya ; 53 orang peserta Matematika, dan 50 orang peserta sains.
Dari hasil pembinaan tersebut (selama dikarantina) diharapkan para peserta tidak hanya pintar, tetapi harus “smart and excelent”, maka diberikan empat olah, yaitu olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga.
Dalam sehari peserta minimal belajar (dibina) paling sedikit delapan jam yaitu, pukul 08.00-12.00, pukul 14.00-16.00, pukul 19.00-21.00. guru pendamping dari sekolah asal harus pintar-pintar mengatur waktu disela-sela jam pembinaan yang kosong, sebab seringkali peserta diberi tugas.
Materi olimpiade mencakup kemampuan menyelesaikan soal-soal eksplorasi, penalaran, kreativitas, dan pemahaman konsep melalui penggunaan alat peraga. Materi eksplorasi lebih menekankan pada pencarian pola. Soal eksplorasi meminta peserta melakukan kegiatan mencoba-coba. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menyentuh aspeg kognitif, tetapi juga aspek psikomotorik. Soal-soal yang disajikan umumnya memang “un routine problems”, atau soal-soal yang jarang ditampilkan dan dihadapi oleh siswa di sekolah di mana dalam pengerjaannya memerlukan kemampuan menganalisis, serta pemecahan masalah yang tinggi untuk tingkatan SD.

Tujuan olimpiade
a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pendidikan sains di SD/MI secara komprehensif melalui penumbuhkembangan budaya belajar, kreativitas, dan motivasi meraih prestasi terbaik melalui kompetisi yang sehat serta menjunjung nilai-nilai sportivitas
b. Tujuan Khusus
- Menyediakan wahana bagi siswa SD/MI untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang sains sehingga dapat berkreasi serta melakukan inovasi sesuai kemampuan.
- Memotivasi siswa SD/MI agar selalu meningkatkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual berdasarkan norma-norma yang sehat sehingga dapat memacu kemampuan berpikir nalar.
- Menjaring bibit unggul dan berprestasi sebagai calon peserta Olimpiade Sains tingkat Internasional.


Intinya tujuan dari IMSO/OSN ini adalah menemukan anak didik yang benar-benar smart and excelent, agar mutiara yang ada di setiap sekolah mulai dari pelosok tanah air sampai ke metropolitan tidak terkubur begitu saja karena tidak digali dan diolah.
Dari 103 calon peserta IMSO ini nantinya akan melalui tujuh tahap pembinaan dan seleksi, di mana tahap 1-4 pasti ada siswa yang tereliminer, sedangkan tahap 5-7 tahap pembinaan menuju Internasional, dalam tahap ini peserta yang diinginkan hanya 12 orang, sains 6 orang, matematika 6 orang, atau disebut “The Best Team”
Bagi peserta dan sekolah asalnya akan mendapat lisensi dari pemerintah (Diknas) bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah kategori the best juga. Seperti penjelasan salah seorang panitia IMSO (Ibu Elfira) bahwa lulusan SMA Penabur, SMA N 78 sudah punya nama di Internasional dan bahkan ada perguruan tinggi di luar negeri meminta siswa lulusan dari sekolah tersebut untuk melanjutkan studi gratis di PT mereka sampai program doktor. Sedangkan nilai positip lainnya bagi siswa peserta olimpiade ini dan juga bagi orang tua adalah, mereka akan diberi apresiasi yang belum disebut jenis apresiasinya, bagi sekolah atau yayasan, masyarakat dan jajaran pemerintah akan semakin memandang positip terhadap sekolah/yayasan jika sering memenangkan suatu lomba bertaraf Nasional-Internasional. Bukankah ini yang kita perjuangkan setiap hari?

Kiat Sukses Olimpiade Sains

Karakteristik soal-soal olimpiade sangat unik sehingga kesuksesan seorang peserta ajang kompetisi ini tidak cukup mengandalkan kepandaian semata, tetapi perlu kerja sama antara tim olimpiade, sekolah/yayasan, komite sekolah, orang tua siswa, instansi terkait, dan para pakar (dari perguruan tinggi). Strategi khusus inilah yang harus disinergikan bersama sejak pembinaan persiapan olimpiade sampai puncaknya ketika kompetisi ini berlangsung.

Secara teknis, berikut ini ada beberapa kiat untuk meraih sukses di Olimpiade Sains, baik secara individu maupun tim. (Eko Budi Prasetio; Menjadi Juara Olimpiade Sains, 2008)
1. Yang harus dilakukan siswa sebagai langkah awal persiapan Olimpiade Sains:
a. Disiplin dan kerja keras.
Jika ingin mendapatkan yang terbaik, tentu kita tidak bisa santai, tetapi harus kerja keras. Bangun karakter diri dengan terbiasa mendisiplinkan diri sendiri dalam belajar.
b. Perbanyak referensi buku bacaan.
Munculkan keinginan kuat untuk menguasai soal-soal olimpiade sains sebanyak-banyaknya. Luangkan waktu untuk aktif mencari materi dari berbagai sumber (buku, internet).
c. Banyak berdiskusi.
Ajak teman berdiskusi sambil bertukar pengalaman mengerjakan soal. Jangan ragu bertanya dan diskusi dengan pembimbing/pembina ketika menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal sulit.

2. Yang harus dilakukan siswa ketika menyelesaikan soal-soal

a. Berdoa pada TYME
b. Kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu
c. Memahami konsep (bahasa soal)
d. Tekun, sabar, hati-hati, tidak cepat menyerah, dan siap secara mental menghadapi tantangan. Soal-soal olimpiade membutuhkan petualangan pemikiran yang mendalam (rekreasi otak).
e. Kreatif (jangan terpaku hanya pada satu cara/metode)

3. Yang harus dilakukan oleh pembimbing/pembina

a. Melakukan pembinaan secara kontinu
b. Membimbing siswa ketika mengerjakan soal dengan beberapa cara.
c. Aktif menambah wawasan keilmuan sains.
d. Rajin mencari materi soal dan buku penunjang dari dalam dan luar negeri.
e. Usahakan dalam pembinaan terjadi diskusi antara siswa dan pembina mengenai soal yang sedang dibahas.

Penutup

Dari sedikit pengalaman saya selama mendampingi anak didik kita “Wynne” dalam Olimpiade sains mulai tingkat kecamatan sampai calon tingkat Internasional, informasi dari panitia IMSO, dan sharing sesama guru pendamping dari berbagai propinsi, sudah waktunya setiap sekolah binaan YBHK membentuk “MS CLUB” (Matematika dan Sains Club) untuk menyiapkan calon peserta olimpiade atau lomba pengetahuan lain setiap tahunnya. Kita jangan kalah dengan sekolah lain yang namanya sudah melambung. SD di daerah saja (Jawa Timur) tahun ini mendominer lomba (36 peserta), sebab mereka sudah mengadakan pembinaan dari lima tahun yang lalu.
Oh…ya, setiap sekolah boleh mengajukan siswanya sebayak-banyaknya tanpa dipungut biaya, ini adalah kesempatan baik untuk kita semua.
Selamat berjuang…..
• Penulis adalah guru SD Damai




Wynne Teresa (paling kiri) bersama ke dua teman kelompoknya dari sekolah lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar